Berbicara mengenai Jaringan Komputer atau computer network tidak lepas dengan peranan sistem operasi, menentukan sistem operasi yang sempurna sanggup membuat jaringan yang handal dan ampuh dalam mengelola jaringan, untuk sistem operasi jaringan ada dua macam jenis sistem operasi yang sanggup digunakan, yaitu sistem operasi close source dan sistem operasi open source.
Perbedaan kedua sistem operasi tersebut terletak pada arahan sumber programnya atau source kodenya, kalau open source arahan kegiatan terbuka untuk siapapun alasannya yakni memang sengaja di buka oleh pengembangnya dan diizinkan untuk dimodifikasi, sehingga sanggup dimodifikasi oleh siapapun, sedangkan sistem operasi close source, arahan kegiatan tertutup hanya perusahaan yang membuatkan sistem operasi saja yang sanggup melihat momofidikasi arahan kegiatan sistem operasi tersebut.
Secara umum, Sistem Operasi yakni perangkat lunak pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada dikala komputer dinyalakan booting. Sedangkan software-software lainnya dijalankan sesudah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melaksanakan layanan inti untuk software-software itu. Layanan inti tersebut ibarat kanal ke disk, administrasi memori, penjadwalan kiprah schedule task, dan antar-muka user GUI/CLI. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melaksanakan tugas-tugas inti umum tersebut, alasannya yakni sanggup dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian arahan yang melaksanakan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem Operasi.
Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi yakni penghubung antara lapisan hardware dengan lapisan software. Sistem Operasi melaksanakan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda sanggup berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi lainnya sanggup memakai memori, melaksanakan input dan output terhadap peralatan lain, dan mempunyai kanal kepada sistem berkas. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur schedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapat waktu yang cukup untuk memakai prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu. (sumber: wikipedia)
Perbedaan kedua sistem operasi tersebut terletak pada arahan sumber programnya atau source kodenya, kalau open source arahan kegiatan terbuka untuk siapapun alasannya yakni memang sengaja di buka oleh pengembangnya dan diizinkan untuk dimodifikasi, sehingga sanggup dimodifikasi oleh siapapun, sedangkan sistem operasi close source, arahan kegiatan tertutup hanya perusahaan yang membuatkan sistem operasi saja yang sanggup melihat momofidikasi arahan kegiatan sistem operasi tersebut.
Open source (kode kegiatan terbuka) dipopulerkan tahun 1998. Sejarah perangkat lunak open source lahir semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika ibarat Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, dan MIT pada tahun 1960-an dan 1970-an.Sistem operasi open source dinggap menguntungkan, khususnya oleh para pengguna open source.
Memang ada banyak perangkat lunak yang menyediakan kegiatan terbuka namun belum tentu sanggup dikatakan open source, kalau kegiatan tidak diizinkan untuk dimodifikasi, software baik itu sperangkat lunak sistem operasi atau perangkat lunak aplikasi gres dikatakan open source kalau arahan sumber atau source arahan terbuka dan diizinkan untuk dimodifikasi, kalau tidak diizinkan untuk dimodifikasi maka tidak sanggup dikatakan open-source.
Beberapa laba dan kerugian sistem opersi close source versus open source :
Contoh Sistem operasi yang termasuk Open Source adalah:
Contoh Sistem operasi yang termasuk Close Source adalah
Perbedaan kedua sistem operasi tersebut terletak pada arahan sumber programnya atau source kodenya, kalau open source arahan kegiatan terbuka untuk siapapun alasannya yakni memang sengaja di buka oleh pengembangnya dan diizinkan untuk dimodifikasi, sehingga sanggup dimodifikasi oleh siapapun, sedangkan sistem operasi close source, arahan kegiatan tertutup hanya perusahaan yang membuatkan sistem operasi saja yang sanggup melihat momofidikasi arahan kegiatan sistem operasi tersebut.
Mengenal Apa itu Sistem Operasi?
Secara umum, Sistem Operasi yakni perangkat lunak pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada dikala komputer dinyalakan booting. Sedangkan software-software lainnya dijalankan sesudah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melaksanakan layanan inti untuk software-software itu. Layanan inti tersebut ibarat kanal ke disk, administrasi memori, penjadwalan kiprah schedule task, dan antar-muka user GUI/CLI. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melaksanakan tugas-tugas inti umum tersebut, alasannya yakni sanggup dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian arahan yang melaksanakan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem Operasi.
Kalau sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi yakni penghubung antara lapisan hardware dengan lapisan software. Sistem Operasi melaksanakan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda sanggup berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi lainnya sanggup memakai memori, melaksanakan input dan output terhadap peralatan lain, dan mempunyai kanal kepada sistem berkas. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur schedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapat waktu yang cukup untuk memakai prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu. (sumber: wikipedia)
Jenis Sistem Operasi Jika dilihat dari Source Kodenya?
Jika dilihat dari source codenya, ada 2 jenis sistem operasi yang sanggup kita gunakan untuk dilibatkan dalam jaringan yaitu sistem operasi close source dan sistem operasi open source.Perbedaan kedua sistem operasi tersebut terletak pada arahan sumber programnya atau source kodenya, kalau open source arahan kegiatan terbuka untuk siapapun alasannya yakni memang sengaja di buka oleh pengembangnya dan diizinkan untuk dimodifikasi, sehingga sanggup dimodifikasi oleh siapapun, sedangkan sistem operasi close source, arahan kegiatan tertutup hanya perusahaan yang membuatkan sistem operasi saja yang sanggup melihat momofidikasi arahan kegiatan sistem operasi tersebut.
Open source (kode kegiatan terbuka) dipopulerkan tahun 1998. Sejarah perangkat lunak open source lahir semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika ibarat Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, dan MIT pada tahun 1960-an dan 1970-an.Sistem operasi open source dinggap menguntungkan, khususnya oleh para pengguna open source.
Memang ada banyak perangkat lunak yang menyediakan kegiatan terbuka namun belum tentu sanggup dikatakan open source, kalau kegiatan tidak diizinkan untuk dimodifikasi, software baik itu sperangkat lunak sistem operasi atau perangkat lunak aplikasi gres dikatakan open source kalau arahan sumber atau source arahan terbuka dan diizinkan untuk dimodifikasi, kalau tidak diizinkan untuk dimodifikasi maka tidak sanggup dikatakan open-source.
Beberapa laba dan kerugian sistem opersi close source versus open source :
A. Sistem Operasi Open Source
Keuntungan Sistem operasi open source:
- Banyak tenaga (SDM) yang berperan mengerjakan proyek
- Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
- Kualitas hasil lebih terjamin alasannya yakni komunitas melaksanakan evaluasi
- Lebih aman
- Hemat biaya
- Tidak mengulangi development
- Biaya lebih murah.
Kekurangan Sistem Operasi close Source:
- Kurangnya SDM yang sanggup memanfaatkan open source
- Tidak adanya perlindungan terhadap HAKI
Contoh Sistem operasi yang termasuk Open Source adalah:
- Linux:Ubuntu, Red Hat, Mandriva, CentOS, Fedora, Blankon, OpenSUSE, Clear OS
- Open BSD dan Free BSD
- Open Solaris dan Solaris
- Android
2. Close Source
Kelebihan Sistem Closed Source
- Kestabilan sistem terjamin alasannya yakni ada penangung jawab resmi.
- Support eksklusif dari pemilik aplikasi /program.
- Mudah mendapat sertifikasi.
- Lebih gampang dipakai / dipelajari / dipahami alasannya yakni lebih banyak didominasi pengguna menggunakannya ( pada tempat tertentu ).
- Bi
Kekurangan Close Source
- Tidak ada support khusus / eksklusif dari pembuat (developer).
- Celah yang terbuka, sanggup dimanfaatkan untuk pengambilan informasi.
- Sosialisasi pemakaian, agak sulit, alasannya yakni umumnya pengguna memakai close source (e.g.Windows),hanya pada tempat tertentu).
- Sulit untuk mendapat sertifikasi.
- Adanya lisensi yang mengharuskan pengguna untuk menyediakan dana /financial.
- Pengembangan terbatas.
- Diperlukan antivirus.
- Aplikasi umumnya tersedia berbayar.
- Deteksi kelemahan aplikasi menunggu feedback dari pengguna.
- Biaya lebih mahal.
Contoh Sistem operasi yang termasuk Close Source adalah
- Microsoft Windows
- Mac OS