Selamat tiba di blog Pendidikan terbaru, pada kesempatan yang berbahagia ini admin bakal share mengenai Tipe Soal Dan Cara Praktis Hitung Nilai Ujian Ulangan Atau Test Teknik Penskoran. Namun sebelumnya, silahkan anda baca terlebih dahulu ulasan berikut ini:
Setelah ulangan atau ujian diperiksa, yang perlu dilakukan selanjut nya ialah menghitung dan mencari nilai untuk mengetahui berapa nilai yang bisa dicapai. Pada dasarnya menghitung nilai hasil ujian itu mudah. Setiap pemeriksa hasil ujian niscaya bisa menghitung berapa nilai yang telah dicapai seseorang (peserta didik) yang telah mengikuti ujian. Karena ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menilai hasil ujian.
Namun didalam menilik hasil ujian ada juga hal yang bisa diperhatikan, yaitu tingkat kesulitannya soal. Karena bisa saja kita menganggap bahwa soal yang lebih sulit perlu mendapat skor yang lebih dibandingkan soal – soal yang mudah. Nah salah satu caranya ialah menghitung nilai ujian dengan teknik penskoran.
Menghitung nilai ujian dengan teknik penskoran ialah salah satu cara yang bisa digunakan untuk mencari nilai ujian menurut perolehan skor yang diubahsuaikan dari ragam atau tingkat kesulitannya soal. Misalnya soal pilihan berganda yang dianggap gampang dalam pengerjaannya diberi skor 1 untuk setiap balasan yang benar. Untuk soal isian diberi skor 3 untuk setiap balasan yang benar. Sedangkan untuk soal uraian diberi skor 5 untuk setiap balasan yang benar sebab uraian dalam pengerjaannya lebih sulit dan biasanya membutuhkan balasan yang panjang.
Lalu, setiap jumlah soal pilihan berganda, isian, dan uraian kadang beda – beda bagaimanakah cara menghitungnya? . berapa nilai yang bisa diberi sesudah jumlah skor sudah didapat?. Bila ada pertanyaan lain boleh komen dibawah.
Berikut ini tipe – tipe deretan soal, cara menghitung skor, serta jumlah skor dan nilai yang diperoleh, mari di simak.
1. Tipe soal deretan 10 . 5
Yang dimaksud dengan soal tipe ini ialah 10 soal pilihan berganda dan 5 soal isian.
Soal tipe ini biasanya tidak ada uraian. Di tipe soal jenis ini pada pilihan bergada diberi skor 1 untuk setiap balasan yang benar, jadi jumlah soal yang benar dikali 1. Sedangkan soal isian diberi skor 3 untuk setiap balasan isian yang benar, jadi jumlah soal isian yang benar dikali 3. Setelah itu jumlah skor pilihan berganda dan isian dijumlahkan. Maka akan dapatlah jumlah skor maksimal untuk mendapat nilai ujiannya. Untuk lebih terang silahkan lihat gambar dibawah.
2. Tipe soal deretan 15 . 10
Kalau soal tipe ini terdiri dari 15 soal pilihan berganda dan 10 soal isian. Soal tipe ini tidak ada soal uraian. Di tipe soal jenis ini pada pilihan bergada diberi skor 2 untuk setiap balasan yang benar, jadi jumlah soal yang benar dikali 2. Sedangkan soal isian diberi skor 3 untuk setiap balasan isian yang benar, jadi jumlah soal isian yang benar dikali 3. Setelah itu jumlah skor pilihan bergandan dan isian dijumlahkan. Maka akan dapatlah jumlah skor maksimal untuk mendapat nilai ujiannya. Untuk lebih terang silahkan lihat gambar dibawah.
PG 15 X 2 = 30
IS 10 X 3 = 30
JML SCOR MAKSIMAL 60
PG 15 X 2 = 30
IS 10 X 3 = 30
JML SCOR MAKSIMAL 60
3. Tipe soal deretan 20 . 10
Pada tipe soal 20 . 10 ini juga tidak terdapat soal uraian. Pada jenis soal tipe ini berformasikan 20 soal pilihan berganda dan 10 soal isian.
Cara mencari nilainya mudah, yaitu pada pilihan bergandanya diberi skor 2 untuk setiap balasan yang benar, jadi jumlah soal yang benar dikali 2. Sedangkan soal isian diberi skor 3 untuk setiap balasan isian yang benar, jadi jumlah soal isian yang benar dikali 3. Setelah itu jumlah skor pilihan berganda dan isian dijumlahkan. Maka akan dapatlah jumlah skor maksimal untuk mendapat nilai ujiannya. Untuk lebih terang bisa lihat gambar dibawah.
4. Tipe soal deretan 10 . 5 . 5
Untuk soal deretan 10 . 5 . 5 ini sudah lebih bermacam-macam sebab terdapat soal uraian. Di soal tipe ini terdiri dari 10 soal pilihan berganda, 5 soal isian, dan 5 soal uraian. Karena tingkat kesulitan tipe soalnya berbeda maka di soal pilihan bergada diberi skor 2 untuk setiap balasan yang benar, jadi jumlah soal yang benar dikali 2. Sedangkan soal isian diberi skor 3 untuk setiap balasan isian yang benar, jadi jumlah soal isian yang benar dikali 3. Dan juga skor 5 untuk setiap balasan soal uraian yang benar, jadi jumlah soal uraian yang benar dikali 5. Setelah itu jumlah skor pilihan berganda, isian dan uraian dijumlahkan. Maka akan dapatlah jumlah skor maksimal untuk mendapat nilai ujiannya. Untuk lebih terang silahkan lihat gambar dibawah.
5. Tipe soal deretan 25 . 10 . 5
Tipe jenis soal yang ini juga terdapat 5 soal uraian, 10 soal isian, dan 25 soal pilihan berganda yang cara dan tingkat sulitan pengerjaan soalnya berbeda – beda. Oleh sebab itu untuk pilihan berganda pada tipe deretan soal jenis ini diberi skor 1 untuk setiap balasan yang benar, jadi jumlah soal yang benar dikali 1. Sedangkan soal isian diberi skor 3 untuk setiap balasan isian yang benar, jadi jumlah soal isian yang benar dikali 3. Dan juga skor 5 untuk setiap balasan soal uraian yang benar, jadi jumlah soal uraian yang benar dikali 5. Setelah itu jumlah skor pilihan bergandan, isian dan uraian dijumlahkan. Maka akan dapatlah jumlah skor maksimal sebagai contoh untuk mendapat nilai ujiannya. Untuk lebih terang bisa lihat gambar dibawah.
Jadi pada umum nya skor pada soal pilihan berganda lebih rendah dibandingkan isian dan isian mempunyai skor yang lebih rendah dibandingkan soal uraian. Dikarenakan tingkat kesulitan dan kedalaman soal untuk ketiga jenis soal tersebut berbeda. Sehingga mempunyai skor yang berbeda dan perlu cara tersendiri untuk mencari nilai nya.
Demikian isu terbaru dari blog pendidikan terbaru, terkait dengan Tipe Soal Dan Cara Praktis Hitung Nilai Ujian Ulangan Atau Test Teknik Penskoran